Selasa, 15 Maret 2016

Warga Jember : “Nasi Raskin Kok Sekarang Lebih Enak?”



JEMBER  Beberapa pekan terakhir, warga Jember dibuat gembira dengan meningkatnya mutu beras miskin (Raskin) yang dibagikan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) sub Divre XI Jember. Warga menyebut, beras yang mereka terima lebih bersih dan nasinya enak dimakan, jika dibandingkan dengan beras yang dibagikan sebelumnya.
Salah satu warga Dusun Mandilis, Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, Tukinah (55), mengatakan, beras raskin yang dibagikan pertengahan akhir Februari lalu itu lebih putih dan bersih dari kotoran
“Masyarakat awalnya mengira Bulog salah kirim beras. Karena biasanya, beras yang kami terima (raskin) warnanya putih agak kotor. Harganya belinya juga sama dengan pembelian raskin sebelumnya,” kata Tukinah.
            Selain itu, rasa nasi dari beras tersebut juga sama dengan beras yang dijual di pasaran umum. Padahal, biasanya, warga penerima raskin terlebih dahulu menggiling ulang beras sebelum menanaknya menjadi nasi. “Kami biasanya menggiling lagi ke tempat penggilingan. Kalau langsung dimasak rasanya kurang enak,” ungkapnya.
            Saat dikonfirmasi, Wakil Kepala Bulog Sub Divre XI Jember, Rahmawati, menjelaskan, beras yang disalurkan kepada masyarakat lewat program raskin tersebut merupakan beras kualitas premium.
            “Stok untuk beras medium kosong. Di gudang hanya tinggal stok beras premium. Jadi, kami sejak Februari lalu menyalurkan beras premium untuk masyarakat Jember,” kata Rahmawati secara terpisah.
Bulog Jember menyalurkan raskin kepada Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kabupaten Jember dengan harga Rp 1.600 per kilogram. Dengan harga tersebut, masing - masing kepala keluarga (KK) membayar sebesar Rp 24.000 untuk mendapatkan 15 kilogram beras. “Jumlah RTS di Jember sebanyak 192.591 KK. Kebutuhan raskin di Jember sebanyak 2.894 ton per bulan atau sekitar 35.000 ton per tahun,” jelas Rahma.
Rahma menambahkan, dengan angka kebutuhan tersebut, ketahanan beras untuk program raskin di Jember cukup untuk lima bulan ke depan. Selain menyalurkan beras untuk program Raskin, Bulog Jember juga mengirimkan beras ke Bulog Sub Divre lainnya yang kekurangan stok beras.
“Tetapi sebentar lagi di bulan Maret ini panen. Jadi, kami membuka kembali pengadaan beras kualitas medium dari mitra maupun Gapoktan. Targetnya sama dengan tahun kemarin yaitu 75.000 ton,” jelasnya.

Harga pengadaan beras medium dan beras premium berbeda. Untuk kualitas medium, Bulog membeli dari petani sebesar Rp 6.600 per kilogram. Sedangkan untuk kualitas premium sebesar Rp 7.600 per kilogram. (awi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar