JEMBER – Kabupaten Jember harus mewaspadai serangan hama
Wereng Coklat pada sektor pertaniannya. Pasalnya, serangan hama tersebut dapat
menurunkan produksi pangan di Jember, khususnya pertanian padi.
Kepala
Bidang Produksi dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jember,
Abdul Halim, mengatakan, saat ini di beberapa wilayah Jember, terutama wilayah
selatan banyak terjadi serangan hama wereng coklat.
“Terjadi
mulai dari Gumukmas, Puger, Bangsalsari, Balung, Rambipuji, Wuluhan sampai
Ambulu,” kata Halim saat menghadiri pengendalian hama massal di Desa Dukuh
Dempok, Kecamatan Wuluhan, Rabu (16/3).
Menurutnya,
petani harus bisa merespon cepat dengan adanya serangan hama tersebut. Upaya
yang bisa dilakukan yaitu penyemprotan pestisida terhadap tanaman. Dia
menyebutkan, total luas areal tanaman pangan di Jember sekitar 165.000 hektare.
“Dengan
luasan tersebut, kami tidak bisa memberikan bantuan pestisida menyeluruh untuk
seluruh petani. Jadi, petani bisa bekerjasama dengan perusahaan atau
melakukannya dengan swadaya,” kata Halim.
Halim menerangkan,
Hama Wereng Coklat diakui dapat mengganggu ketahanan pangan di Jember. Serangan
hama jenis ini dapat menyebabkan bulir padi pecah bahkan kosong. “Jadi, daun
bendera padi itu masih hijau. Tetapi bulirnya sudah coklat matang. Isinya bisa
kosong. Jika dibiarkan, maka bisa mengurangi produksi gabah di Jember,” kata
Halim.
Sementara
itu, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Tani Makmur di Desa Dukuh Dempok, Sucipto,
mengatakan, pihaknya kini melakukan penyemprotan hama secara massal di
wilayahnya. Upaya pencegahan serangan hama dilakukan untuk menjaga ketahanan
pangan di Jember.
“Kami
lakukan antara empat sampai enam kali pengendalian hama. Kami berharap hasilnya
tetap sama dengan produksi sebelumnya yakni sekitar tujuh sampai delapan ton
per hektar,”ujarnya. (awi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar