Kamis, 23 Juni 2016

Pemkab Sosialisasikan THR, Wajib Untuk Pekerja



JEMBER TERKINI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mensosialisasikan pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan dari perusahaan untuk pekerja / buruh  tahun 2016 ini. Pemberian THR tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi nomor 6 tahun 2016 tentang THR Keagamaan untuk buruh/pekerja perusahaan.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Jember Akhmad Hariyadi mengatakan, pemberian THR kepada buruh merupakan kewajiban perusahaan dan sudah diatur oleh pemerintah pusat.

“Kami melakukan sosialisasi kepada perusahaan di Jember dengan cara berkirim surat himbauan agar perusahaan membayar THR bagi para pekerjanya,” kata Hariyadi saat dimintai keterangan lewat telpon, Rabu (22/6).

Menurut Hariyadi, pemberian THR untuk Hari Raya Idul Fitri 1437 H ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi nomor 6 tahun 2016, pekerja yang berhak mendapatkan THR minimal telah bekerja selama satu bulan.

“Kalau tahun kemarin, perusahaan hanya berkewajiban memberikan THR kepada karyawannya yang telah bekerja selama minimal tiga bulan. Sedangkan sekarang bagi pekerja yang telah bekerja satu bulan saja sudah berhak mendapatkan THR dari perusahaan,” kata Hariyadi.

Mengenai besaran THR yang harus dibayarkan perusahaan, pekerja yang telah bekerja minimal selama satu tahun berhak mendapatkan THR sebesar satu kali gaji per bulan. Sedangkan bagi pekerja yang bekerja kurang dari satu tahun diberikan THR secara proporsional.

Perhitungan THR untuk pekerja yang bekerja di bawah satu tahun yakni masa kerja (bulan) dibagi 12 dikalikan satu kali gaji per bulan. Misalnya, jika pekerja yang baru bekerja selama enam bulan dengan gaji per bulan sebesar Rp 2 juta, maka THR yang didapat sebesar Rp 1 juta.

“Peraturan Menteri tahun ini sangat berpihak kepada buruh atau pekerja. Kami berharap perusahaan bisa memenuhi kewajibannya untuk membayarkan THR. Karena dalam peraturan juga tertuang sanksi jika perusahaan tidak membayarkan THR,” katanya.

Sanksi yang akan diberikan, lanjut Hariyadi, yakni denda sebesar lima persen dari total THR yang seharusnya dibayarkan perusahaan. Denda tersebut juga tidak menggugurkan kewajiban perusahaan untuk membayarkan THR.

“Jika paling lambat H-7 Lebaran perusahaan tidak bisa membayar THR kepada pekerjanya, maka dikenakan denda itu. Perusahaan juga masih memiliki tanggungan THR yang harus dibayarkan,” ulasnya.

Hariyadi menambahkan, seluruh perusahaan wajib memberikan THR kepada karyawannya baik berupa persero, perorangan, yayasan dan perkumpulan. Bahkan, usaha yang memperkerjakan satu orang pekerja juga wajib menunaikan kewajibannya tersebut.

“Bukan hanya perusahaan besar, tetapi pertokoan dan perusahaan perkebunan juga wajib memberikan THR. Kami akan buka posko pengaduan buruh terkait THR ini. Selain itu, kami juga akan mendata jumlah perusahaan yang menjalankan peraturan dan yang melanggar,” pungkasnya. (awi)

Selasa, 14 Juni 2016

Dispendukcapil Jember Beri Fasilitas Pelayanan Khusus Difabel



JEMBER TERKINI - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Jember memberikan fasilitas layanan khusus bagi kalangan difabel (penyandang cacat) untuk mengurusi administrasi kependudukan.

Kepala Dispendukcapil Jember Arief Tjahjono mengatakan, upaya pemberian fasilitas khusus difabel ini ditujukan agar seluruh warga mendapatkan kemudahan pelayanan yang sama.

"Jadi, bukan hanya masyarakat normal saja yang mendapatkan kemudahan kepengurusan administrasi kependudukan, melainkan juga saudara saudara kita penyandang disabilitas," kata Arief, Senin (13/6).

Arief menyebutkan, beberapa layanan khusus difabel yang diberikan diantaranya parkir khusus, jalur masuk khusus, ruang tunggu khusus, dan loket pelayanan khusus difabel.

"Sehingga, nantinya penyandang disabilitas ini tidak kesulitan untuk mengurusi administrasi kependudukan di Dispendukcapil Jember. Layanan khusus ini juga merupakan pemenuhan Hak Azasi Manusia," tutur pria berkacamata ini.

Selain layanan untuk kalangan difabel, Dispendukcapil juga memberlakukan kebijakan On The Spot atau pelayanan administrasi kependudukan ke tingkat desa.

"Pelayanan ini diberikan untuk meminimalisir Pungli (Pungutan Liar). Warga tidak perlu lagi meminta bantuan 'Biro Jasa' untuk mengurus dokumen kependudukan. Ini untuk memutus mata rantai 'Biro jasa' atau calo," jelasnya.

Sebelumnya, salah seorang penyandang disabilitas, Mais menuturkan, pihaknya mendesak agar Perda Difabel segera disahkan. Pasalnya, kalangan difabel seperti teracuhkan.

"Kami ingin ada kesetaraan layanan bagi para difabel. Sehingga kami juga sama sama mendapatkan kemudahan layanan dari Pemerintah Kabupaten Jember," tandasnya. (Awi)

Bupati Jember: Partai Perlu Dukung Realisasi 1.000 Warung Rakyat



JEMBER TERKINI - Bupati Jember dr. Faida menilai bahwa peran partai sangat penting untuk merealisasikan janji kerja Pemerintah Daerah.

Saat masa kampanye, Faida memiliki janji untuk membangun 1.000 warung rakyat berjaringan di Kabupaten Jember. "Peran partai untuk ikut merealisasikan program ini sangat penting," kata dr. Faida saat menyambut kedatangan DPP, DPW,dan DPD Partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Senin (13/6).

Menurutnya, partai memiliki keunggulan di bidang jaringan. Dikarenakan partai memiliki struktur hingga tingkat desa, maka realisasi pembentukan warung rakyat berjaringan ini akan lebih cepat terwujud.

"1.000 warung rakyat berjaringan ini akan dibentuk di seluruh wilayah Kabupaten Jember. Modal akan dibantu oleh Pemkab Jember, manajemen keuangan akan dibantu oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Jadi, kami harap partai mau untuk terjun langsung ke lapangan guna mewujudkan program ini," paparnya.

Pengurus DPP Nasdem Korwil Jawa Timur Enggar Lukito mengaku bahwa Bupati Jember merupakan salah satu Bupati terbaik yang dimenangkan oleh Partai Nasdem.

"Kami bersykur untuk itu. Oleh sebab itu, kami menginstruksikan kepada jajaran pengurus Partai Nasdem untuk mendukung penuh kebijakan dari Bupati Faida," tuturnya. (Awi)

Minggu, 12 Juni 2016

Pasar Expo UMKM Jember Resmi Dibuka



JEMBER TERKINI - Pasar Expo Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Jember yang bertempat di bekas gedung Hardy's Mall resmi dibuka,  Minggu (12/6).

Sekitar 50 stand UMKM telah terpakai di hari pertama ini. Jumlah tersebut dapat bertambah hingga 300 stand hingga 12 Agustus 2016 mendatang.

Bangunan Hardy's Mall yang terletak di Jalan Sultan Agung itu telah lama kosong. Kali ini, bangunan itu dijadikan lokasi untuk menggelar pameran atau Expo UMKM lokal Jember, mulai dari kuliner, kerajinan, fashion hingga meuble hasil produksi Jember.

Salah seorang peserta Expo UMKM Jember Zainul Hasan mengatakan, pihaknya senang dengan diselenggarakan kegiatan ini. Pasalnya, pelaku usaha dapat memperkenalkan produknya lebih luas lagi kepada masyarakat.

"Ini bisa menjadi ajang promosi sekaligus perluasan pemasaran produk kami. Jember memiliki potensi industri kreatif yang sangat besar dan perlu untuk terus digali," kata Zainul yang mempromosikan aneka kerajinan berbahan baku kertas daur ulang itu.

Mahasiswa STIE Mandala Jember ini menuturkan, pembuatan kerajinan seperti gantungan kunci, hiasan lampu, figura dan asbak merupakan hasil produksi dari komunitas Bank Samber Pahala (Bank Sampah) Jember.

"Komunitas ini sementara diisi oleh mahasiswa dari STIE Mandala, Unej dan Unmuh Jember. Selain itu, komunitas juga beranggotakan pengrajin dan pengepul sampah," kata pemuda asal Kabupaten Bondowoso itu.

Sementara itu, Bupati Jember dr. Faida yang secara resmi membuka kegiatan tersebut mengaku bersyukur dengan terselenggaranya pasar UMKM rakyat Jember itu.

"Ini sebagai wujud pemberian wadah promosi bagi UMKM lokal Jember. Kami berharap ke depan pemasaran produk Jember bisa lebih luas lagi," kata Faida.

Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa produk yang ditawarkan pada gelaran Pasar Expo tersebut antara lain, Handycraft, alat disinfektan air, olahan kuliner, busana muslim, meuble dan produk sektor perkebunan seperti teh hitam, kopi, olahan coklat dan cerutu. (Awi)

Jumat, 10 Juni 2016

TPID Jember Prediksi THR Tingkatkan Inflasi



JEMBER TERKINI - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jember memprediksi bahwa pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H akan meningkatkan angka inflasi Jember pada bulan Juni 2016 ini.

Tingkat inflasi Jember pada bulan Juni 2016 diprediksi berada di kisaran 0,45 persen sampai 0,55 persen. Dikutip melalui rilis inflasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember, Rabu (8/6) lalu, tekanan inflasi diprediksi akan kembali meningkat seiring dengan momen menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Namun angka tersebut masih dalam batas wajar karena ketersediaan stok komoditas yang terjaga. Dalam rilis TPID Jember disebutkan, pembagian THR akan mendorong peningkatan konsumsi masyarakat dan meningkatnya ekspektasi produsen untuk menaikkan harga.

Di sisi lain, panen cabai yang masih berlangsung dan stok komoditas strategis seperti beras, daging sapi, daging ayam ras dan telur ayam ras yang terjaga dapat menjadi penahan inflasi di bulan Juni 2016.

Oleh sebab itu, TPID Jember melalui Disperindag Jember, Bulog Jember dan Dinas Koperasi Jember melakukan berbagai upaya pengendalian inflasi melalui Operasi Pasar, Pasar Murah dan Bazaar UMKM dan Koperasi.

Bulog dan Disperindag Jember melaksanakan operasi pasar mulai 27 Mei hingga 1 Juli 2016 di dua titik, yaitu Pasar Kalisat dan Pasar Tegal Besar. Komoditas yang dijual yaitu beras dengan harga Rp 8.700 per kilogram (kg) gula Rp 11.750 per kg, minyak goreng Rp 11.300 Liter dan tepung terigu Rp 7.200 per kg.

Selain itu, pada tanggal 17 Juni sampai 30 Juni 2016 mendatang, Disperindag Jember akan menggelar program rutin yaitu pasar murah bekerjasama dengan retail modern, untuk menjual kebutuhan pokok di bawah harga pasar.

Sementara itu, Dinas Koperasi Jember melakukan bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaannya setiap hari Sabtu dan Minggu  selama bulan Ramadhan di kantor Dinas Koperasi untuk mendukung pengendalian harga. (Awi)

Pemkab Jember Jamin Ketahanan Stok Selama Ramadhan



JEMBER TERKINI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menjamin ketahanan stok sejumlah komoditas selama bulan puasa Ramadhan 1437 H ini.

Selain menggelar operasi pasar untuk menekan kenaikan harga, Pemkab juga melakukan pengelolaan atau manajemen stok produksi, terutama komoditas pertanian dan komoditas daging.

Kepala Bidang Bina Usaha dan Pengembangan SDM Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Disperikel) Kabupaten Jember Haris Muslimin mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir terkait ketahanan stok komoditi pasar selama bulan puasa Ramadhan ini.

"Jumlah stok daging di Jember masih lebih banyak dibandingkan jumlah permintaan, baik untuk daging sapi maupun daging ayam ras," kata Haris.

Dia menyebutkan, stok daging sapi di Jember sekitar 12 ton per hari, sedangkan jumlah permintaan masyarakat antara 8 - 10 ton per hari.

"Permintaan daging ayam ras sekitar 11 - 14 ton per hari, sedangkan jumlah stok per hari sekitar 18 ton," sebutnya.

Dengan tingkat permintaan dan persediaan seperti ini, Haris memprediksikan ketahanan stok daging selama tahun 2016 terbilang aman.

"Stok daging sapi selama satu tahun sekitar 9.843 ton, sedangkan jumlah permintaan hanya sekitar 5.847 ton. Jadi, masih ada sisa stok hampir 4.000 ton daging selama satu tahun," ungkapnya.

Untuk daging ayam, lanjut Haris, persediaan satu tahun sekitar 11.668 ton, sedangkan permintaan sekitar 8.493 ton per tahun. Sehingga ada selisih sekitar 2.000 ton daging ayam.

"Untuk komoditas telur, memang ada kekurangan stok dibandingkan jumlah permintaan, tetapi persediaan bisa dibantu pengiriman telur dari daerah lain, khususnya dari Blitar," tukasnya.

Kasi Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Jember Luluk Hermanto juga menjamin ketahanan stok komoditas pertanian selama satu bulan ini.

"Sampai saat ini, Jember sudah melaksanakan panen padi seluas 121.065 hektare, total target luas panen sekitar 167.220 hektare. Sehingga target produksi gabah selama satu tahun sebanyak 1.064.717 ton optimis kita capai," tegasnya.

Selain itu, Luluk juga menuturkan telah dilakukan panen cabai di beberapa wilayah di Kabupaten Jember, terutama wilayah utara dan selatan.

"Kami sudah berkomunikasi dengan asosiasi petani cabai, mereka sudah melakukan panen, walaupun belum dalam jumlah yang besar. Tetapi ketersediaan selama Ramadhan ini relatif aman," ulas Luluk.

Mengenai ketahanan stok beras miskin (Raskin), Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre XI Jember Khozin menyampaikan, pihaknya telah menyerap sekitar 37.000 ton gabah dan beras petani. Ketahanan stok beras Bulog cukup untuk distribusi raskin 11 bulan ke depan.

"Ketahanan stok raskin kita cukup sampai bulan Mei 2017 mendatang. Saat ini beras disimpan di lima gudang Bulog Jember yaitu di Mangli, Kertosari, Jambearum, Yosorati dan Pecoro," papar Khozin.

Dia menambahkan, Bulog Jember merupakan penyerap gabah dan beras terbesar nomor tiga se Jawa Timur setelah Surabaya dan Bojonegoro.

"Bulog Surabaya membawahi Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Bojonegoro juga meliputi penyerapan gabah dan beras dari Tuban dan Lamongan. Bulog Jember hanya menyerap di satu Kabupaten yaitu Jember," tegasnya. (Awi)

Kamis, 09 Juni 2016

Distribusi Raskin Ramadhan di Jember Rampung 100 Persen



JEMBER - Distribusi beras miskin ( Raskin) atau beras keluarga sejahtera (Rastra) untuk bulan puasa Ramadhan 1437 H di Kabupaten Jember sudah rampung 100 persen, Rabu (8/6/2016).

Alokasi raskin untuk bulan puasa Ramadhan merupakan alokasi bulan Juni 2016. Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre XI Jember akan kembali melakukan percepatan distribusi raskin untuk alokasi Juli 2016, Kamis (9/6/2016) besok.

"Untuk distribusi raskin besok adalah alokasi bulan Juli 2016. Jadi distribusi ini kami percepat. Jangan sampai ada kekosongan alokasi pada bulan Juni ini," kata Kepala Bulog Subdivre XI Jember Khozin saat berada di gudang Bulog Mangli Jember, Rabu (8/6/2016).

Khozin menjelaskan, distribusi raskin kepada masyarakat ditujukan untuk menjaga stabilitas harga beras di pasar selama Ramadhan. Sehingga daya beli masyarakat pada bulan puasa ini meningkat.

"Bulog Jember setiap bulan mendistribusikan sebanyak 2.894 ton raskin kepada 192.951 RTSPM (Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat) yang berada di 31 kecamatan se Kabupaten Jember," sebut Khozin.

Mengenai progres pengadaan gabah dan beras, Bulog Jember sudah menyerap sekitar 37.000 ton gabah dan beras petani. Ketahanan stok beras Bulog cukup untuk distribusi raskin 11 bulan ke depan.

"Ketahanan stok raskin kita cukup sampai bulan Mei 2017 mendatang. Saat ini beras disimpan di lima gudang Bulog Jember yaitu di Mangli, Kertosari, Jambearum, Yosorati dan Pecoro," papar Khozin.

Dia menambahkan, Bulog Jember merupakan penyerap gabah dan beras terbesar nomor tiga se Jawa Timur setelah Surabaya dan Bojonegoro.

"Bulog Surabaya membawahi Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Bojonegoro juga meliputi penyerapan gabah dan beras dari Tuban dan Lamongan. Bulog Jember hanya menyerap di satu Kabupaten yaitu Jember," tegasnya. (Awi)

Gula dan Perhiasan Sumbang Inflasi Tertinggi




JEMBER - Komoditas gula dan perhiasan menyumbang inflasi tertinggi di Kabupaten Jember bulan Mei 2016 lalu. Kedua komoditas yang merupakan kelompok core inflation itu menyumbang inflasi sebesar 0,40 persen dari besaran inflasi total sebesar 0,15 persen.

Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jember Lukman Hakim menuturkan, sumbangan kelompok core inflation pada bulan Mei lebih tinggi dibandingkan bulan Februari lalu sebesar 0,17 persen.

"Namun, laju inflasi Jember masih tertahan oleh kelompok Volatile Food dan Administrated Price yang mengalami deflasi," terang Lukman saat memimpin Rapat TPID bersama beberapa SKPD Pemkab Jember di Kantor Bank Indonesia Jember, Kamis (9/6).

Dia menyebutkan, kelompok Volatile Food seperti daging ayam ras, bawang merah, udang basah dan jeruk mengalami deflasi sebesar -0,30 persen. Angka tersebut menurun dibandingkan bulan yang lalu sebesar -0,68 persen.

"Sedangkan kelompok Administrated Price juga mengalami deflasi sebesar -0,12 persen, menurun dibandingkan bulan lalu sebesar -2,05 persen. Itu dipicu oleh kebijakan pemerintah yang menurunkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak) dan TTL (Tarif Tenaga Listrik) seiring dengan tren penurunan harga minyak dunia," paparnya.

Secara keseluruhan, angka inflasi Jember sebesar 0,15 persen lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional sebesar 0,24 persen. Dari delapan kota dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Jawa Timur, seluruh kota mengalami inflasi.

"Secara bulanan, kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Sumenep 0,31 persen. Diikuti Jember, Malang dan Probolinggo sebesar 0,15 persen, Surabaya 0,13 persen, Banyuwangi 0,12 persen, Kediri 0,13 persen dan Madiun 0,06 persen," sebut Lukman.

Secara tahunan, inflasi Jember sebesar 2,69 persen diikuti Banyuwangi dengan 2,42 persen. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan inflasi Jawa Timur sebesar 2,77 persen dan Nasional sebesar 3,33 persen. (Awi)

Senin, 21 Maret 2016

Gerebek Sabung Ayam, Puluhan Penjudi Kabur





JEMBER – Tim Kepolisian gabungan Polsek Patrang menggerebek arena  sabung ayam di Lingkungan Karanganyar, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Jember, Senin (21/3). Pada aksi tersebut, tak seorangpun dari para penjudi yang tertangkap.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Patrang, Ipda Agus Sutriyono, pembubarkan terpaksa dilakukan atas laporan masyarakat. Arena untuk ajang perjudian itupun dinilai meresahkan masyarakat sekitar. Melalui laporan dari warga tersebut, kemudian Polsek Patrang meresponnya untuk melakukan penangkapan kepada pelaku.
“Kami bersama 10 anggota yang lain langsung ke lokasi. Begitu mengetahui kehadiran petugas, puluhan penjudi berhasil melarikan diri. Petugas pun gagal mengamankan para pelaku,” kata Agus.
Agus menambahkan, kegagalan penangkapan tersebut dikarenakan faktor medan yang sulit. Jalan menuju ke lokasi cukup terjal dan menanjak. Sehingga menyulitkan gerak cepat petugas menahan para pelaku.
Namun, petugas mengamakan beberapa barang bukti yang tertinggal di lokasi. Di antaranya sembilan ekor ayam jago, dua unit sepeda motor (semua tanpa plat nomor), satu gulung kain spanduk, sebuah jam dinding dan sebuah baskom plastik yang masih berisi air,” paparnya.
Barang bukti tersebut kemudian didokumentasi dan dicatat untuk selanjutnya diamankan di Polsek Patrang sebagai barang bukti (BB).  Selain itu, barang bukti berupa sepeda motor akan dilakukan penyelidikan atau identifikasi kelengkapan dokumen kendaraan melalui Nomor Rangka (Noka) dan Nomor Mesin (Nosin) di Samsat Jember. (awi)

Razia Narkoba Di Lapas, Nihil Temuan



JEMBER - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Jember dan anggota Kodim 0824 Jember melakukan razia narkoba di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II  - A Jember, pada Senin (21/3) dini hari.
Razia tersebut dipimpin langsung Kapolres Jember, AKBP Sabilul Alif yang membawa 150 personel dibantu satu peleton TNI dan 25 anggota Kesatuan Penjaga Lembaga Pemasyarakatan (KPLP). “Razia yang dilakukan terhadap warga binaan ini, sebagai komitmen memberantas sindikat narkoba di Kabupaten Jember,” kata Sabilul.
Menurutnya, pihaknya akan terus melakukan pemberantasan terhadap sindikat narkoba yang semakin merajalela dan masif. Sehingga Polres Jember tidak akan memberikan rehabilitasi kepada para pengguna narkoba tersebut.
“Kami melakukan pemeriksaan di seluruh blok dan sebanyak 612 narapidana yang dirazia. Namun petugas gabungan tidak menemukan adanya narkoba di Lapas Jember. Hanya ada korek api gas dan ikat pinggang,” tuturnya.
Kepala KPLP Lapas Kelas II - A Jember, Asmuri menyambut baik razia narkoba yang dilakukan secara mendadak oleh Polres bersama TNI Jember terhadap warga binaan di lapas setempat. “Lapas Jember bebas dari narkoba dan hasil razia hanya menemukan enam korek api gas dan ikat pinggang, kemudian temuan itu kami amankan untuk dimusnahkan,” katanya.
Asmuri menjelaskan, pihak Lapas sebenarnya rutin melakukan pemeriksaan narkoba dan senjata tajam terhadap warga binaan. Bahkan pemeriksaan tersebut dilakukan setiap hari, usai apel pagi di Lapas Jember.
“Narapidana dan tahanan di Lapas Jember sudah terbiasa dengan pemeriksaan narkoba. Sehingga mereka tidak akan berani untuk menyimpan atau mengonsumsi narkoba di lapas,” katanya. (awi)

Sambut Program KUR, BNP2TKI Tingkatkan Literasi Keuangan pada TKI





JEMBER – Badan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyambut baik Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2016. Berdasarkan data, kuota akses KUR untuk TKI tahun ini sebesar Rp 3 triliun.
            Hal ini disampaikan oleh Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, di sela kunjungannya di Kabupaten Jember, Minggu (20/3). Menurutnya, dari jumlah target realisasi KUR tersebut, saat ini baru terserap sekitar Rp 60 miliar. “Ada beberapa permasalahan untuk mempercepat akses kredit ini. Salah satunya yaitu masalah SDM TKI yang rata – rata berpendidikan rendah,” kata Nusron.
            Masih banyaknya TKI yang berpendidikan rendah, membuat mereka minim pemahaman cara mengakses fasilitas keuangan yang disediakan perbankan. Oleh sebab itu, BNP2TKI akan meningkatkan literasi (pengetahuan) terkait akses keuangan.
            “Jadi, nanti perbankan akan memberikan pemahaman, bagaimana cara membuka rekening hingga mengirimkan uang itu kepada keluarga di tanah air,” kata Ketua PP GP Ansor tersebut.
            Nurson menambahkan, ada tiga pihak yang memerlukan literasi keuangan dari perbankan. Pertama, calon TKI yang akan berangkat bekerja ke luar negeri. Mereka wajib dibekali tata cara mengakses keuangan dengan mudah.
            “Yang kedua, keluarga TKI yang ada di rumah. Mereka setiap bulan menerima kiriman uang dari keluarganya yang menjadi TKI. Keluarga ini perlu bimbingan agar uang yang diterima bisa digunakan untuk hal produktif,” jelas Nusron.
            Sedangkan pihak ketiga, yaitu TKI yang pulang ke Tanah Air. Para Purna (mantan) TKI, diyakini tidak akan mengandalkan pekerjaan di luar negeri, jika mendapatkan pelatihan pengelolaan keuangan yang baik untuk membuka usaha. “Jika keluarganya di rumah ataupun TKI yang sudah pulang sudah bisa membuka usaha, maka bisa lebih terbantu lagi dengan adanya akses program KUR ini,” paparnya.
            Nusron menyebutkan, pada tahun 2015 lalu, dari total sekitar 100.000 an TKI yang pulang ke Tanah Air, hanya sekitar 15.000 TKI saja yang dapat mengakses KUR. Artinya, jumlahhnya hanya sekitar 15 persen dari jumlah Purna TKI.
            “Para calon ataupun Purna TKI ini intinya perlu adanya pemahaman tentang Access to Finance and Access to Finance Institution (Akses Keuangan dan Akses ke Lembaga Keuangan). Sehingga, nantinya uang yang didapat TKI ini bukan untuk foya foya atau kegiatan konsumtif, melainkan diperuntukkan keperluan produktif,” ulasnya. (awi)

Hanya 3 Titik Pita Kejut Layak Dibongkar




·         


JEMBER – Dari ratusan titik pita kejut atau Rumble Strip yang ada di Kabupaten Jember, hanya sebanyak tiga titik saja yang layak dibongkar.
            Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jember, Gatot Triyono beberapa waktu lalu. Menurutnya, ada beberapa titik jalan raya yang kerap dijadikan lokasi balap liar.
            “Sehingga, titik itu masih sangat memerlukan pita kejut. Hanya tiga titik saja yang memang layak dibongkar, seperti di jalan Sultan Agung, depan Masjid Jami’ dan depan kantor pos,” kata Gatot.
            Selain itu, ada sembilan titik yang memerlukan penipisan tinggi pita kejut, beberapa diantaranya yaitu di Jalan Gajahmada dan PB Sudirman. “Ini berdasarkan hasil evaluasi dan kajian yang kami lakukan,” ujarnya.
Sesuai dengan peraturan yang ada. Pemasangan pita kejut maksimal setinggi empat centimeter. Tetapi Dishub membuat ketinggian sekitar dua centimeter. Dikarenakan pertimbagan kenyamanan berkendara. “Kalau memang seharusnya dibuat landai, mungkin bisa dikurangi menjadi 1 cm saja,” katanya.
Namun, lanjut Gatot, tidak semua titik pita kejut bisa dilakukan penipisan. Dia mencontohkan pita kejut yang ada di wilayah kampus Tegalboto. Lokasi tersebut kerap dijadikan arena balap liar saat dini hari.
“Selain di wilayah kampus, jalan protokol dekat GOR Kaliwates juga sering dijadikan arena balap liar. Jika seluruh pita kejut dilakukan penipisan, pasti balap liar  bisa ramai lagi kembali,”jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Satlantas Polres Jember, AKP Nopta Histaris Suzan, menilai, pembongkaran pita kejut oleh Bupati dan Wakil Bupati Jember, Faida – Abdul Muqit Arief beberapa waktu lalu itu perlu dikaji lagi.
 “Apakah memang betul di lokasi itu Rumble Strip harus dihilangkan. Apakah masih ada kelayakan untuk dipasang lagi. Nah, ini yang perlu dikaji lagi,” kata Nopta.
Berdasarkan hasil eveluasi dan analisa yang dilakukan. Selama beberapa hari terakhir ini, pita kejut di Jalan Sultan Agung dan A Yani atau sekitar Alun – alun masih diperlukan. Dia menyebutkan, di eks lokasi pembongkaran, masih ada kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi.
“Kemudian disana juga volume kendaraan banyak. Aktifitas juga rame termasuk pejalan kaki dan orang menyeberang. Apalagi kalau hari jumat, banyak masyarakat yang menyeberang untuk datang ke masjid (Al – Baitul Amin). Berdasarkan evaluasi, pejalan kaki sedikit susah menyeberang jalan” terang Nopta. (awi)